Mengenal Batu Mulia

Saturday 25 August 2012

0
7 Teknologi Tinggi Indonesia Zaman Dulu

Nenek moyang Indonesia ternyata sudah memiliki teknologi yang tinggi, sayangnya kita sebagai generasi penerus banyak yang tidak menyadari hal ini. Ironisnya orang luar bahkan lebih tahu banyak. Kali ini Wajah Indonesiaku akan mengupas 7 Teknologi Tinggi Indonesia Zaman dulu. selamat membaca....


1. Borobudur : Merupakan teknologi tinggi di bidang Arsitektur

Teknologi Arsitektur
Borobudur dibangun sekitar 824 masehi pada zaman kerajaan Mataram dimana yang menjadi Raja adalah Samaratungga dari dinasti syaelendra.

Bayangkan dengan teknologi alat berat yang bisa dibilang belum canggih seperti sekarang nenek moyang dapat membangun candi dari tumpukan bebatuan yang tidak memerlukan perekat (semen) ataupun paku bumi untuk menopang pondasinya. Bahkan mereka sudah bisa merancang agar batu yang satu dengan yang lain bisa saling mengikat meskipun tanpa semen ataupun besi, sungguh luar biasa. Bahkan dengan kecanggihan teknologi sekarang sulit untuk menandingi kemegahan candi Borobudur yang mengadopsi konsep Fraktal. Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip bentuknya secara keseluruhan.

Borobudur sendiri merupakan stupa raksasa yang terdiri dari susunan stupa stupa kecil. sungguh luar biasa.

2. Kapal Jung Jawa : Merupakan Teknologi Tinggi Perkapalan (Maritim)

Teknologi tinggi di bidang Maritim
Jauh sebelum Cheng Ho dan Colombus nenek moyang Nusantara sudah mengarungi samudra sepertiga bola dunia. Meskipun orang Cina sejak 500 tahun sebelum Masehi sudah mengembangkan beragam jenis kapal dengan berbagai ukuran hingga abad VII, namun sangan kecil peranannya dalam pelayaran laut lepas.

Dalam catatan perjalanan spiritual I-Tsing (671-695 M), dari Kanton menuju Nalanda di India selatan, disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya.Negeri dimana saat itu menguasai lalulintas laut selatan.

Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad 16 bernama Diego De Couto dalam bukunya yang berjudul Da Asia terbit tahun 1645 menyebutkan bahwa orang Jawa telah lebih dulu sampai ke Tanjung Harapan, Afrika dan Madagaskar.

Pada awal abad 16 ia mendapati penduduk Tanjung Harapan berkulit cokelat dan mengaku dari Jawa.kata Couto seperti dikutip Anthony Reid dalam bukunya Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.

Berdasarkan Relief kapal di candi Borobudur nenek moyang Indonesia telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur memainkan peranan penting selama ratusan tahun sebelum abad 13.

Awal abad 8 kapal Borobudur muali degeser oleh kapal Jung Jawa, dengan menggunakan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata Jung pertama kali dipergunakan dalam perjalanan biksu Odrico Jurnal, jonhan De Marignolli dan Ibn Battuta yang berlayar ke Nusantara awal abad ke 14.

Mereka memuji kehebatan kapal raksasa Jawa yang menguasai laut Asia Tenggara. Pembuatan Jung seluruh badan kapal tanpa menggunakan paku. Luar biasa.!!

Disebutkan Jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terdiri dari empat lapis papan yang mampu menahan gempuran meriam Portugis. Bobotnya berkisar 600 ton melebihi bobot kapal perang Portugis. Bobot kapal terberat dari kerajaan Demak hingga mencapai 1000 ton, yang digunakan untuk mengangkut pasukan Nusantara dalam rangka menyerang armada Portugis di Malaka pada tahun 1513.
bersambung...... sabar ya masih banyak hal yang bisa di banggakan dari nenek moyang kita ..


3. Keris : Bukti Teknologi Pengolahan Logam

Keris


Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di Nusantara. para mpu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat masa itu.

Keris dibuat dengan penempaan bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan mempunyai berguna untuk mencari kemurnian besi, dimana saat itu materi besi masih komposit dengan materi-materi lainya.

Besi yang mulanya berupa lembaran dilipat-lipat hingga ribuan kali lipatan. Proses pembuatan Keris sangat unik, menarik dan sulit. Teknik ini disebut teknik tempa Tosan Aji (Tosan = besi, Aji Berharga).

Pemilihan batu meteorit yang mengandung unsur titanium,sebagai bahan Keris, merupakan penemuan nenek moyang Indonesia yang mengagumkan.Titanium dikenal sebagai bahan untuk membuat Keris yang terbaik karena sifatnya yang ringan namun sangat kuat.

Kesulitan membuat Keris dari Titanium adalah titik lebur yang tinggi hingga mencapai 6000 derajat celcius. Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan logam lain. keunggulanya antara lain, keras, kuat, ringan, tahan panas dan tahan karat.

Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur murni  sekitar tahun 1940. Zaman modern sekarang ini Titanium digunakan untuk bahan Pelapis hidung pesawat luar angkasa, ujung Rocket dan peluru kendali antar benua.

4. Benteng Keraton Buton : Arsitektur untuk benteng pertahanan.

Benteng Keraton Buton


Benteng Keraton Buton terletak di Buton, Sulawesi Tenggara di bukit seluas 20.7 hektar. Benteng ini bekas ibukota Kesultanan Buton yang memiliki Arsitektur yang cukup unik yang terbuat dari batu kapur.

Benteng ini berbentuk lingkaran yang memiliki keliling lingkaran 2.740 meter.Memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga yang dalam bahasa setempat disebut Balubara. Tiap pintu gerbang dan Balura di kawal 4-6 meriam. Jumlah Meriam seluruhnya 52 buah.

Letaknya yang tinggi karena diatas bukit serta lereng bukit yang terjang merupakan pertahanan terbaik di Zamanya. ini membuktikan kehebatan Arsitek Nusantara saat itu.


0 comments:

Post a Comment

 
. | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog