Mengenal Batu Mulia

Tuesday 29 November 2011

0
Pesan Ketua Front Pembela Islam

Catatan Harian :


Mesjid Alharam Mekah
Rasulullah memulai dakwahNya, dari Mesjid, ketika Hijrah dari mekah ke Madinah memulai PerjuanganNya dengan membangun mesjid. Mengapa bukan persenjataan ? Mengapa bukan ekonomi ? bahkan mengapa bukan partai ?
Betapa keberadaan Mesjid sangat bermakna bagi umat Muslim. "Mari kita bahas" lanjut Habib Riziek.

Rasulullah Muhammad SAW memulai segala sesuatu dari mesjid, mengapa ? karena dengan adanya mesjid umat Isalam akan di pertemukan sehari lima kali, dengan pertemuan yang begitu intens sangat mungkin persatuan dan persaudaraan umat islam akan terjalin kuat. Dengan adanya mesjid umat akan shalat berjamaah, dengan berjamaah akan salaing kenal. Yang tidak kenal menjadi kenal, yang kenal menjadi akrab yang akrab semakin kuat persaudaraannya. Mengapa bisa begitu ? "kita lihat" lanjutnya. Shalat subuh di sebelah kanan bapak Bejo sebelah kiri bapak Trimo, begitu shalat Dzuhur sudah berganti sebelah kanan bapak Adi sebelah kiri bapak Abi begitu selanjutnya. sehingga jamaah akan saling mengenal satu sama lain baik pendatang maupun pribumi, konsep itu yang di pergunakan Rasulullah ketika harus mempersatukan kaum Muhajirin dan Amshor. Jika kita tarik kesimpulan Rasulullah memulai perjuangan dengan persatuan. Rasulullah tidak membuat slogan, tidak berteriak untuk bersatu tapi Beliau memperaktikannya melalui Mesjid. Karenanya Begitu pentingnya keberadaan Mesjid Bagi umat Islam.


Mesjid Nabawi Madinah

Setelah mempersatukan Umat Rasulullah melanjutkan pada tahap kedua yaitu ekonomi, umat telah bersatu tapi ekonomi lemah maka Rasulullah membangun ekonomi umat dengan berdagang. Bagaimana caranya umat Islam menguasai pasar karena kala itu pasar dikuasai Yahudi. Rasulullah tidak menyerang orang Yahudi di Pasar tapi mengajak sahabat untuk bersaing dalam berniaga dengan konsep Islam yaitu jujur. Karena persaudaraan umat begitu kuat saat itu orang islam lebih senang berbelanja kepada pedagang islam ketimbang non muslim. Dengan berbelanja kepada pedagang muslim berarti telah memajukan umat dan ikut membangun ekonomi islam dan membantu orang miskin , Mengapa demikian ? " tanya Habib Riziek.
Bila umat Islam berbelanja pada pedagang muslim maka kekayaan hasil berdagang si pedagang 2.5 % akan di keluarkan    Zakat, dan ini artinya membantu masarakat miskin, sehingga perputaran uang akan berputar di umat Islam. Berbeda dengan Umat Islam sekarang dikala gajian mereka lebih senang berbelanja ke Mall, Mac Donal, dan lain sebagainya yang notebene milik kaum kafir. Lantas kemana keuntungannya? mungkinkan umat islam akan kebagaian sementara mereka tidak membayar Zakat? sementara dikala tidak punya uang hutang kepada pak Haji ? Ironis Memang.

Persatuan kuat, ekonomi kuat lanjut ke tahap ke tiga yaitu pertahanan, Rasulullah selanjutnya memperkuat pertahanan untuk mempertahankan, membela dan memperjuangkan umat dan agama Allah SWT.

Demikian pesan Habib Riziek Bin Husein Shihab Ketua Fron Pembela Islam dalam peringatan Tahun baru Islam di mesjid Harapan Idah Bekasi. 


Sunday 27 November 2011

0
Al- Furqan Harapan Indah Menggema

Catatan Harian

Satu Muharam 1433 H atau 28 November 2011 Masehi, di halaman Mesjid Al- furqon memutih karena di padati jamaah yang mengenakan baju serba putih. DKM Al-Furqan, Duta Bumi,Harapan Indah mengajak kita untuk mengingat dan mengenal tahun dan penanggalan Islam. Yang terpenting dengan tahun baru ini kita di ajak untuk lebih mempererat persaudaraan islam karena persaudaraan islam tidak terikat dan dibatasi oleh teritorial, suku bangsa,warna kulit,status sosial dan jabatan, karena itu ketika kaum muslim bersatu akan kuat dan tidak menjadi objek kaum kafir. Islam bersatu tak bisa terkalahkan, itulah tema perayaan tahun baru kali ini.

Al Habib Riziek Bin Husen Sihab di daulat untuk mengisi acara dan memberikan penyegaran kepada kaum muslim.


Jamaah antusias mendengarkan lantunan lagu yang di bawakan oleh tim hadrauh

0
Tahun Baru Islam 1433 H

Catatan Harian

Hadroh mengisi acara sambil menunggu kedatangan Sang Habib.
Indonesia adalah penduduk islam terbanyak di dunia, ironisnya banyak umat muslim yang tak kenal penanggalan islam, bahkan pada ahad 28 November 2011 merupakan tahun baru menurut penanggalan islam. Apa yang salah dalam hal ini ? Mungkinkah Pemerintah ? atau masyarakatnya itu sendiri ? Apakah karena bukan negara islam sehingga pemerintah tidak peduli ? tapi bagaimana dengan penaggalan Masehi ? berbagai elemen baik pemerintah ataupun swasta ikut peran serta, bahkan pemerintah secara resmi mengadakan acara dimanana - mana ? Padahal negara ini mayoritas muslim, pejabatnyapun muslim. tak kala ada yang mempertanyakan hal ini mereka berdalih negera ini bukan negara islam. lantas bagai mana keberpihakan pemerintah terhadap tahun masehi padahal negara ini bukan negara masehi/ nasrani?
Friday 25 November 2011

0
Tawassul Dalam Pandangan ISLAM

Catatan Harian

APA MAKNA TAWASSUL ?

Tawassul berasal dari kata “Wasilah”yang artinya “Perantara”.Adapun tawassul itu sendiri berarti menjadikan sesuatu sebagai perantara. Seperti halnya orang yang sedang sakit meminta kesembuhan kepada Allah namun dengan perantara dokter atau obat -  obatan, maka orang yang berobat ke dokter atau meminum obat adalah orang “bertawassul” dengan obat dan dokter agar Allah memberi kesembuhan.
Adapun makna Tawassul dalam ranah islam adalah : menjadikan sesuatu yang disukai dan diridhoi Allah SWT sebagai “Perantara” agar hal tersebut menjadi salah satu sebab terkabulnya doa dan memiliki pengaruh atau kekuatan independen dalam terkabulnya doa dan hajat tersebut karena mereka semua hanya mahluk yang tidak memilki pengaruh dan kekuatan apapun hanya saja Allah menyukai dan meridhoi mahluk mahluk tersebut, dan hanya Allah-lah yang dapat mengabulkan atau menolak sesuatu.



APAKAH TAWASSUL DIPERINTAHKAN ALLAH SWT ?

Ya, tawassul adalah salah satu amaliah yang diperintahkan Allah. Dalam kitab suci Al Qur’an Allah memerintahkan hamba – hamba Nya untuk bertawassul (mencari perantara) antara Dia dengan hamba -  hamba Nya, sebagaimana AllaH tegaskan dalam firman Nya :


“Hai orang – orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. QS Al Maidah : 35.
Ayat ini dengan jelas dan terang benderang memrintahkan hamba – hamba Nya untuk bertawassul setelah memerintahkan mereka bertaqwa kepada Nya dan tentunya wasilah (perantara) itu dari kalangan mahluk Nya.


APAKAH RASULLAH SAW DAN PARA SAHABATNYA BERTAWASSUL ?

Tentunya sebagaimana yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi
Kita, beliau adalah hamba yang paling tahu diri, selalu mentaati semua perintah Allah dan orang yang paling konsisten dan pertama kali mengamalkan semua perintahnya, maka beliau juga bertawassul dan memrintahkan sahabatnya untuk bertawassul pula, hal itu akan nampak jelas bagi orang yang mendalami islam dengan benar. Berikut diantaranya :
a.       Rasul SAW bertawassul saat melangsungkan proses pemakaman ibunda imam Ali bin Abi thalib yakni Fatimah binti Asad yang pernah merawat beliau saat tinggal bersama suaminya Abu Thalib. Beberapa saat sebelum jenazahnya dikuburkan, Rasul memasuki liang lahatnya dan berbaring disana sambil bertawassul dan berdoa “Allah adalah Dzat yang Maha menghidupkan dan Maha Mengasihi” (HR.Ath Thabrani).
b.      Begitu doa yang selalu beliau panjakan saat berjalan ke mesjid yang penuh dengan tawassul sebagaimanadiriwayatkan oleh Al Baihaqi, Ibnu Majah, Imam Ahmad, Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim, do’anya cukup panjang bila anda ingin menyimaknya silahkan tanyakan kepada orang berilmu.

APAKAH TAWASSUL HANYA BOLEH DENGAN AMAL SAJA ATAU DENGAN ORANG YANG BERAMAL ?

Seluruh ulama telah sepakat bahwa tawassul boleh dengan amal ibadah dan dengan orang yang beramal juga.
Dalil bolehnya tawassul dengan amal cukup banyak dan jelas, diantaranya :
1.       “Hai orang – orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang – orang yang sabar” QS Al Baqarah 153. Atau bisa juga diartikan : “Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”.
2.       Begitu pula kisah yang rasul certiakan tentang 3 orang musafir yang masuk ke dalam sebuah gua dan terjebak oleh sebuah batu yang jatuh menetupi mulut goa, lalu mereka “bertawassul” dengan amal mereka masing – masing hingga batu itu bergeser dengan izin Allah berkat tawassul mereka saat berdoa. (HR.Bukhari).
Adapun dalil bolehnya tawassul dengan Dzat yang beramal juga cukup banyak, diantaranya :
a.       Tawassulnya Rasullah SAW dalam hadist – hadist yang sudah kami sebutkan, diantaranya beliau bertawassul dengan diri beliau dan para Nabi sebelum beliau, begitu juga dalam doa yang selalu beliau baca ketika berjalan ke mesjid.
b.      Hadist yang menerangkan bahwa Nabi Adam As konon bertawassul atas diri Rasullah, padahal kejadian tersebut ribuan tahun sebelum Rasullah SAW lahir.hadist yang cukup panjang tiu di riwayatkan oleh Al – hakim, Al -  baihaqi dan At – thabrani.
c.       Hadist yang datang dari sahabat ustman bin Hunaif tentang seorang buta yang datangkepada Rasul SAW agar di do’akan sembuh dari kebutaannya, namun Rasul mengajarkannya bacaan Tawassul kepada sahabat tersebut dan ia pun sembuh dari kebutaanya sehingga melihat. (HR. Al Hakim & At Tirmidzi).
d.      Liha tafsir ayat berikut “ Dan setelah datang kepada mereka Al Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Padahal ssebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang – orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar kepadanya. Maka la’nat Allah – lah atas orang – orang yang ingkar itu”. QS Al Baqarah : 89.
Secara garis besar bahwa dulu sebelum kedatangan nabi Muhammad SAW orang Yahudi sering bertawassul atas diri Rasullah SAW, namun setelah nabi tersebut datang mereka malah mengingkarinya, maka mereka mendapat la’natnya.


APAKAH BOLEH BERTAWASSUL KEPADA ORANG YANG SUDAH MENIGGAL ?

Semua ulama telah sepakat bahwa bertawassul boleh dengan orang yang masih hidup atau yang sudah meninggal dan dalilnya sangat banyak, diantaranya :
a.       Karena hal itu tidak ada laranganya
b.      Umumnya kandungan surat Al Maidah ayat 35 yang sudah kami sebutkan
c.       Di zaman khalifah Umar bin Khattab terjadi paceklik yang berkepanjangan, lalu Bilal bin Harista bertawassul di makan Rasulullah kemudian ia bermimpi bertemu Rasul dan beliau SAW berpesan padanya “ sampaikan salamku kepada Umar bahwa mereka akan segera di guyur hujan” setelah mendengar kabar itu sahabat Umar pun menangis haru. (HR. Al Baihaqi & Ibnu Abi Syaibah).
d.      Hal serupa pernah terjadi pula, lalu orang – orang mendatangi sayyidah Aisyah dan beliaupun menyuruh mereka agar berziarah ke makam Rasul SAW dan bertawassul di sana, kemudian hujanpun turun (HR. Ad Darimi).
e.      Bila tawassul dengan amal boleh maka bertawassul dengan orang yang beramal,baik ia masih hidup atau sudah meninggal jelas boleh karena orang/pelakunya (yang hidup atau yang telah wafat) ataupun amalnya sama – sama mahluk Allah, simak firmaNya “ Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”. QS. AshAshaffat : 96, dan semua mahluk sama – sama tidak memiliki pengaruh dan kekuatan apa – apa.
f.        “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang – orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. QS Al Baqarah : 154.
g.       Adapun kelompok yang membeda – bedakan hanya membolehkan tawassul dengan amal saja, atau dengan orang yang hidup saja maka dalam diri mereka terdapat indikasi Syirik
Karena seolah meyakini bahwa orang yang hidup dapat memberi manfaat dan memiliki kekuatan ataupun pengaruh khusus, dan hal itu jelas – jelas musyrik.


APAKAH TAWASSUL HANYA BOLEH DENGAN NABI SAJA ?



Tidak, kita diperbolehkan bertawassul dengan semua orang yang rajin beramal sholeh. Dalilnya adalah tawassulnya Syaidina Umar bin Khattab dengan Syaidina Abbas paman Rasullah sebagaimana yang diriwayatkan dalam Hadist Shahih. Dari Hadist itu seolah Umar mau menjelaskan :
a.    Tidak, kita diperbolehkan bertawassul dengan semua orang yang rajin beramal sholeh. Dalilnya adalah tawassulnya Syaidina Umar bin Khattab dengan Syaidina Abbas paman Rasullah sebagaimana yang diriwayatkan dalam Hadist Shahih. Dari Hadist itu seolah Umar mau menjelaskan :
a.    a. .Bolehnya bertawassul dengan selain Nabi
b.     b. Menunjukan keistimewaan ahlu bait Rasullah SAW/orang yang memilki kekerabatan dengan Rassul SAW.

Friday 11 November 2011

0
Pengelompokan Najis

Najis adalah benda yang menjijikan dan menyebabkan tidak sahnya sholat. Najis ada 3 kelompok : 1. Mugholladzoh (berat) 2. Mukhoffafah (ringan) 3. Mutawasittoh (sedang)
 
. | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog